Tampilkan postingan dengan label Uneg-uneg. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Uneg-uneg. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 21 November 2009

Dilema di kampus ku

Wah wah wah hem hem hem ANEH. Itulah kata yang terucap pertama kali saat melihat pengajian di kampus tercintaku. Pihak kampus yang mendatangkan Habib Syaikh bin Abdul Qadir Assegaf Hafidzahullah yang mungkin untuk menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah Azza Wa Jalla. Mungkin sekilas acara-acara seperti itu bagus. Eeeeitzzzz ntar dulum kalo cuma sekilas mah semua bagus tul gag? Coba kita lihat apa isi dari pengajian yang diberi judul "Amikom Bersholawat".

Berikut petikan dari http://amikom.ac.id/index.php/main/berita/amikom-bershalawat-bersama-habib-syech-bin-abdul-q

"Dalam kesempatan ini ikut pula hadir Prof. M. Suyanto, MM, ketua STMIK AMIKOM Yogyakarta dan Drs. M. Khalis Purwanto, MM, ketua Yayasan AMIKOM. Dalam sambutanya Prof. Yanto menyampaikan uncapan terimakasih atas kehadiran para peserta AMIKOM Bershalawat. Prof. Yanto juga menyampaikan pentingnya acara ini guna kembali mengenalkan Nabi Muhammad SAW agar para umatnya tidak melupakan ajaran-ajaran Beliau yang sangat agung."


Lom ada yah salahnya dimana? Neh kutipan dari sumber yang sama juga.


"STMIK AMIKOM Yogyakarta kembali mengadakan acara “AMIKOM Bershalawat” pada Kamis malam (19/11). Bertempat di lapangan basket STMIK AMIKOM Yogyakarta, para warga dari berbagai kelompok pengajian dan umum serta para civitas STMIK AMIKOM Yogyakarta bersama-sama mengikuti acara shalawat yang dipimpin langsung oleh Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, pengasuh Majelis Shalawat Ahbabul Mustofa Solo. Dalam acara ini diiringi musik Hadrah dari kelompok Hadrah dari Ahbabul Mustofa Yogyakrta."


  1. Apakah Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wassalam mengajarkan bermusik? Bahkan membolehkannyapun tidak. Sudah banyak hadits-hadits yang telah jelas pelarangan bermusik.
  2. Apakah belum sampai kepada mereka hadits yang melarang mengagung-agungkan (Ghuluw) terhadap Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wassalam?
  3. Apakah boleh berbaur lelaki dan wanita tanpa hijab (Ikhtilat)?
  4. Apakah Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wassalam mengajarkan zikir berjama'ah?
  5. Apakah sholawat-sholawat yang mereka gembar-gemborkan itu sesuai dengan apa yang diajarkan Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wassalam?
  6. Apakah mereka tidak takut akan adzab yang Allah Azza Wa Jalla berikan hingga membuat perkara baru yang Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wassalam tidak ajarkan?
  7. Apakah mereka lebih tau tentang Al-Qur'an dan islam melebihi Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wassalam sehingga membuat perkara-perkara yang Beliau Sholallohu 'Alaihi Wassalam tidak ajarkan?
  8. Apakah belum sampai pada mereka Surat Al-maiidah ayat 3 yang menerangkan bahwasannya agama islam sudah sempurna sejak dulu kala?

Konsekuensi Dan Tanda-Tanda Cinta Kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.

1. Mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengharuskan adanya pengagungan, memuliakan, meneladani beliau dan mendahulukan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam atas segala ucapan makhluk serta mengagungkan Sunnah-sunnahnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada Allah. Sesung-guhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Al-Hujuraat: 1]

2. Mentaati apa yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam perintahkan.
Allah memerintahkan setiap Muslim dan Muslimah untuk taat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena dengan taat kepada beliau menjadi sebab seseorang masuk Surga. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar.” [An-Nisaa': 13]

3. Membenarkan apa yang beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sampaikan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berkata menurut hawa nafsunya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” [An-Najm: 3-4]

4. Menahan diri dari apa yang dilarang dan dicegah oleh beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“...Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” [Al-Hasyr: 7]

5. Beribadah sesuai dengan apa yang beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam syari’atkan, atau dengan kata lain ittiba’ kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
.
Agama Islam sudah sempurna, tidak boleh ditambah dan tidak boleh dikurangi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mengajarkan ummat Islam tentang bagaimana cara yang benar dalam beribadah kepada Allah, dan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyampaikan semuanya. Oleh karena itu, ummat Islam wajib ittiba’ kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar mereka mendapatkan kecintaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, kejayaan dan dimasukkan ke dalam Surga-Nya.

Ittiba’ kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam hukumnya adalah wajib, dan ittiba’ menunjukkan kecintaan seorang hamba kepada Allah Azza wa Jalla

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Katakanlah: ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’” [Ali ‘Imran: 31]

Berkata Imam Ibnu Katsir Rahimahulah (wafat th. 774 H): “Ayat ini adalah pemutus hukum bagi setiap orang yang mengaku mencintai Allah namun tidak mau menempuh jalan Rasululla Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka orang itu dusta dalam pengakuannya tersebut hingga ia mengikuti syari’at dan agama yang dibawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam semua ucapan dan perbuatannya.” [7]

Di antara tanda cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah dengan mengamalkan Sunnahnya, menghidupkan, dan mengajak kaum Muslimin untuk mengamalkannya, serta berjuang membela As-Sunnah dari orang-orang yang mengingkari As-Sunnah dan melecehkannya. Termasuk cinta kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah menolak dan mengingkari semua bentuk bid’ah, karena setiap bid’ah adalah sesat. [8]

Sabtu, 26 September 2009

Undangan Aneh

Neh gw penah baca Surat Undangan Pernikahan yang isinya gini

Menikah :
xxx.ST dengan yyy.Amd


gw yakin banged lo pade pastinya pernah dan sering malahan baca, ya kan??? Pengen tau anehnya dimana??? Yah di yang gw kasi warna merah nyala itu. Pikir dah, kalo nikah apa fungsi Gelar??? Buwad pamer kan? Ngerasa sayang dah kuliah buang duit gelar gag dipasang? Moga ajah di Indonesia makin sedikit mahasiswa yang kayak geto, mahasiswa harus tahu lah kapan dan dimana gelar itu disertakan. Meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya apa coba kalo bukan orang bo**h?

Gag perlu disebutkan lah gelar pas nikah, orang pada tahu dengan sendirinya dengan melihat kapasitas kita. Orang bisa menilai dia berpendidikan atau gag bukan dari gelar, tapi dari kelakuan dan seberapa jauh dia mengerti ilmunya serta menerapkan dalam kehidupan.

Tuuuuul Gaaaaag ???

Haji Palsu

Wah wah wah semakin banyak ajah neh di Indonesia orang2 gebleg. Gimana gag? Ngluarin biaya 30 juta untuk naik haji mau dia. Tapi liat heeeeey, tetanggamu apakah sudah berkecukupan semua??? Masih banyak yang kekurangan makan, kemiskinan dimana2 kug yah sayang kalo ngasih?

Buwad haji ajah mpe beberapa kali dah. Pulang2 dapet gelar "H" di depan namanya. Hey hey hey Haji itu bukan gelar, itu kewajiban seperti Shalat, Puasa, Zakat. Kenapa prang yang Sholat, Puasa, Zakat gag dikasih gelar "S", "P", "Z" di depan nama2nya? Apakah ibadah2 itu murah sehingga tak perlu diberi gelar? Ketika melakukan suatu ibadah yang tidak semua orang bisa melakukan, maka diberilah gelar. Apakah beneran haji? Bukannya itu RIYA?

Manakala dipanggil dengan sebutan "Pak Haji" atau "Bu Haji" maka ramahlah orang itu. Tapi pas gag uuugh kayak sewot geto. Haji merupakan suatu ibadah wajib bagi orang yang mampu. Adapun pelaksanaannya gag sembarangan. Tengoklah ke sebelah, depan, belakang rumah, ke sekitar tempat kita tinggal adakah yang masih kekurangan? Mengalami kemiskinan hebat? Apakah masih tetep pergi haji??? Naudzubillah . . .

Pake acara selametan segala, untuk apa??? Tak lain PAMER. Gw yakin seyakin-yakinnya. mpe di KTP ditulis sendiri hurup "H"-nya tuuuh. Mang kecamatan tahu kita dah Haji taw gag? Mereka buwad KTP kan berdasar data yang kita masukkan. Sekali lagi renungkanlah, janganlah haji kalian sia2 . . .

Wallahu'Allam Bisshowab . . .

Senin, 21 September 2009

Silahturahmi???

Banyak banged sekarang ini orang pada ngomong "mo silahturahmi". Benarkah pernyataan ini?
gw jawab bener jika "Berkunjung ke rumah saudara". Dan gw jawab salah jika "Berkunjung ke tempat bukan saudara". Jadi kita harus tahu, mana yang namanya silahturahmi mana yang berkunjung (ziaroh). Jadi ketika kita ke tempat seseorang yang bukan saudara (tak ada hubungan darah) itu bukan silahturahmi, tetapi ziaroh.

Terus silahturahmi itu bukannya ngumpul di suatu tempat trus bersalam-salaman. Apalagi perempuan dan lelaki berbaur jadi satu, waaaah jelas gag ada tuntunannya sama sekali dalam islam. Silahturahmi yah datang ke tempat saudara kita, bertamu.

Senin, 14 September 2009

Puisi Negeriku

Uooooh negeriku tercintong . . .(Lebay ah).
Bencana terjadi bertubi-tubi, silih berganti
Sayang manusianya gag pada mo ngarti
katanya pada ngikutin Nabi (Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wassalam)
Nyatanya buat aturan sendiri-sendiri

Dikasih tau yang bener malah mencaci
Mencibir kemudian lari
Berdoa pada para wali
Gimana Allah Azza Wa Jalla sudi?

Gempa bumi, tanah longsor dan tsunami
Adalah peringatan yang Dia beri
Agar kita instropeksi diri
Memohon ampun dan ridha Illahi

Oh negeriku tercinta
Mulailah membuka mata
Jauhi menyembah berhala
Patuhi segala perintah-Nya
Jauhi segala larangan-Nya
Agar Dia tak lagi murka


Karya : Saya Sendiri

Acara Bagus ???

Akhir-akhir ini banyak banged acara-acara bullshit, tukang tipu, kolonialisme terselubung. Bayangin aja nih ye, cuman kasih secuil uang ma seseorang, dia ngambil berapa ratus kali lipat dari sponsor. Kalo mang niatnya mo nolong, yang ikhlas. Jangan dijual dong. Kalo dijual, minimal setengahnya kek dari sponsor dikasihin, ya pan?

Biasanya gini acara-acara getoan, seseorang kesulitan entah mo pulang kampung, anaknya sakit, bayar sekolah dan omong kosong lainnya. Dengan kamera tersembunyi, tuh orang yang pura-pura kesulitan minta biar ditulungin. Nah orang yang nulungin inilah yang nantinya akan dikasih duit. Abis itu langsung dah di blow up di stasiun televisi, dapet sponsor pan? Itu artinya duit masuuuk lageeee.

Ada lagi dikasih duit tanpa kasus kayak diatas yang kudu nolongin dulu. Tu duit kudu abis dalam batas waktu yang telah ditentukan, kalo sisa dikembalikan. Lari-lari kesana kemari. orang bingung? Nah kalo ketabrak kendaraan yang liwat gimana? Kenapa yah mo ngambil hak mereka kudu dipersulit? Dijual pula di televisi, dan yang pasti menambah pundi-pundi kekayaan bagi empunya. Tuuul gag???

Ada juga Bedah Plastik, eh salah itu tuh yang dandanin rumah mpe bagusan... Pasti tau lah, dengan gaya nya yang dramatisir di depan kamera, dan gaya terkekeh-kekeh dibelakang kamera (karena banyak yang nonton, otomatis rating naik so iklan bertambah, dan yang jelas dompet makin tebel). Sama juga, cuma ngeluarin duit secuil dapetnya seciul hahaha. Banyak maksud gw.

Gag tau lah banyak banged acara-acarqa getoan, itu menunjukkan keuntungan yang didapatkan tidak sedikit. Selain itu dapet nilai plus, apa hayooow . . . Yaph betul dipuji banyak orang. Yang dermawan lah, baik hati, murah hati dan lain sebagainya. Dah pada tau kan kalo kolonialisme itu ada disekitar kita???

Minggu, 06 September 2009

Bencana di Indonesia

Yah kalo bencana mah emang terjadi karena kita sendiri. Ya pan??? Allah Azza Wa Jalla gag mungkin nurunin bencana tanpa sebab. Dan semua yang terjadi sebagai akibat dari terjadinya gempa-empa bumi atau bencana yang lainnya, yang semua itu mengakibatlan kemudhorotan bagi hamba-hamba Allah dan menyebabkan berbagai macam kemelaratan, kasakitan, kematian, penderitaan bagi mereka, semua itu terjadi karena disebabkan perbuatan syirik dan maksiat yang mereka lakukan.

Hal ini sebagaimana yang Allah Ta’ala firmankan (artinya):

“Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka itu karena disebabkan perbuatan tangan- tangan kalian sendiri. Dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (QS. Asy Syura: 30).

Dan firman Allah (artinya):
“Kebaikan/nikmat apa saja yang kamu peroleh, maka itu semua datangnya dari Allah. Dan kejelekan/musibah apa saja yang menimpamu, maka itu semua dari (kesalahan/dosa) dirimu sendiri” (QS. An Nisa: 79).

Dan firman Allah (artinya):
“Maka masing-masing (mereka itu) Kami adzab karena disebabkan dosanya. Maka diantara mereka ada yang Kami timpakan hujan batu kepadanya, dan diantara mereka ada yang kami siksa deangan suara keras yang mengguntur, dan diantara mereka ada yang Kami benamkan kedalam bumi, dan diantara mereka ada yang Kami tenggelamkan. Dan Allah tidaklah sekali-kali hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri-diri mereka sendiri” (QS. Al Ankabut: 40)

Maka merupakan kewajiban atas semua orang yang telah Allah bebankan syari’at (mukallaf) dari kalangan kaum muslimin, untuk segera bertaubat kepada Allah, dan berpegang teguh dengan agamanya. Dan wajib bagi mereka untuk memperingatkan/menjauhi/me
ninggalkan dari setiap yang dilarang oleh Allah berupa perbuatan syirik dan perbuatan maksiat. Sehingga dengan itu semua akan mendatangkan keselamatan dan keberuntungan bagi mereka dari berbagai macam keburukan/bencana di dunia dan akherat.

Dan sehingga dengan sebab itu pula, Allah akan mengangkat/menghilangkan semua musibah dan bencana dari mereka, serta memberikan karunia kapada mereka dengan berbagai kebaikan/nikmat. Hal ini sebagai firman Allah (artinya): “kalau sekiranya penduduk suatu negeri itu mereka beriman dan bertakwa, kami pasti akan membukakan /melimpahkan kepada mereka barokah-barokah dari langit dan bumi. Akan tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami), maka kami siksa mereka disebabakan perbuatan yang mereka lakukan.” (QS. Al A’raf: 96).

Dan firman Allah (artinya):

“Kalau sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan hukum taurat dan injil, dan menjalankan apa-apa yang telah diturunkan kepada mereka dari Rabbnya, niscaya mereka akan mendapatkan makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki-kaki mereka.” (QS. Al Maidah: 66).

Dan firman Allah (artinya):

”Maka apakah penduduk suatu negeri itu merasa aman dari datangnya siksaan kami kepada mereka dimalam hari diwaktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk suatu negeri itu merasa aman dari datangnya siksaan kami kepada mereka di waktu dhuha yang ketika itu mereka sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari adzab/siksaan Allah (yang datangnya tidak terduga-duga)? Maka tidaklah ada yang merasa aman dari adzab/siksaan Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’raf: 97-99)

Dan telah berkata Al ‘Allamah Ibnul Qoyyim:

“Terkadang pada sebagian waktu Allah mengijinkan bagi bumi untuk “bernafas”. Maka terjadilah diatas muka bumi itu gempa yang dahsyat. Maka gempa tersebut menyebabkan terjadinya kekhawatiran dan ketakutan yang besar bagi hamba-hamba Allah, (sehingga mereka karena sebab terjadinya gempa tersebut) kembali ke jalan Allah, meninggalkan diri dari perbuatan maksiat, tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah, dan menyesal (atas semua dosa yang telah dilakukan). Sebagaimana telah berkata sebagian salaf ketika bumi digoncangkan (terjadi gempa):
”Sesungguhnya Rabb kalian telah menggoncangkan kalian dengan goncangan yang keras.”

Dan telah berkata ‘Umar bin Khotthob ketika terjadi gempa di madinah, maka beliau berkhutbah dihadapan manusia dan menasehati mereka.

(Selesai perkataan Al ‘Allamah Ibnul Qoyyim Rahimahullah).

Maka merupakan kewajiban yang harus dilakukan ketika terjadinya gempa-gempa bumi dan bencana-bencana yang lainnya dari sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, juga ketika terjadi gerhana dan angin yang kuat untuk segera bertaubat kepada Allah, tunduk menyerahkan diri kepada Allah, dan meminta keselamatan padaNya.

Demikian pula deangan mamperbanyak dzikir kepada Allah dan memperbanyak istighfar kepadaNya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah ketika terjadi gerhana: ”jika kalian melihat/mengalami yang demikian (gerhana gempa dan bencana yang lainnya), takutlah dan rendahkanlah diri-diri kalian kepada Allah dengan berdzikir kepadaNya, berdo’a dan beristighfar kepada-Nya”.

Dan disukai juga ketika terjadinya bencana untuk mengasihi orang-orang faqir dan orang-orang miskin serta bersedekah kepada mereka.

Hal ini berdasarkan sabda Nabi (artinya):
”Saling mengasihilah diantara kalian, niscaya kalian akan dikasihi. Orang yang mengasihi akan dikasihi oleh Ar Rahman (Allah). Saling mengasihilah diantara kalian kepada orang-orang dimuka bumi ini, niscaya kalian akan dikasihi oleh yang ada diatas langit.” Dan sabda Nabi (artinya): ”siapa yang tidakmengasihi/menyayangi, dia tidak akan dikasihi (oleh Allah).”

Dan telah diriwayatkan dari ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz, bahwasanya beliau dahulu pernah menulis perintah kepada para pembantu-pembantunya ketika terjadinya gempa bumi agar mereka bersedekah.

Dan termasuk dari sebab-sebab yang bisa mendatangkan keamanan/ ketentraman dan keselamatan dari segala keburukan, yaitu bersegeranya pihak pemerintah untuk memperhatikan dan membantu orang-orang yang lemah, berpegang teguh dengan al haq, berhukum dengan apa-apa yang disyari’atkan Allah dan senantiasa menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar.

Hal ini sebagaimana firman Allah ta’ala (yang artinya):

“Orang-orang mu’min yang laki-laki dan perempuan sebagaimana mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka memerintahkan dengan perkara kebaikan dan melarang dari perbuatan yang munkar, mereka menegakkan shalat dan menunaikan zakat dan mereka mematuhi Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu adalah orang-orang yang akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. At Taubah: 71).

Dan firman Allah (yang artinya):

“Sesungguhnya Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama) Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Yaitu orang-orang yang Kami teguhkan/ kokohkan kedudukan mereka di atas muka bumi, mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan munkar. Dan hanya kepada Allahlah kembalinya segala perkara.” (Q.S. Al Haj: 40-41).

Dan firman Allah (yang artinya):

“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan Allah akan memberikan rizki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (Q.S. Ath Thalaq: 2-3).

Dan banyak sekali ayat-ayat yang berkaitan dengan makna ini.

Dan nabi telah bersabda (yang artinya);

”Barang siapa yang meringankan/menanggung hajat (kebutuhan) saudaranya, maka Allah akan menanggung kebutuhannya. (Muttafaqun alaihi)

Dan sabda beliau Shollallohu 'Alaihi Wassalam (yang artinya):

”Barang siapa yang menghilangkan kesusahan seorang mu’min dari kesusahan-kesusahan dunia, Allah akan menghilangkan darinya kesusahan dari kesusahan- kesusahan pada hari kiamat.” Dan barang siapa yang memberi kemudahan kepada seorang yang sedang mengalami kesulitan, Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akherat. Dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya. (HR. Muslim didalam kitab shahihnya)


Koreksi

Banyak banged orang nyebut orang yang udah meninggal dengan sebutan "almarhum" atau "almarhumah". Nah pertanyaannya, pakah ini benar??? Dan jawabannya adalah SALAH!!!

Orang salah kaparah dengan sebutan ini, parahnya lagi orang kafir (non muslim) juga dikasih sebutan ini. wah wah wah, gag tau dah gw dapet ilmu darimane yah???

Almarhum artinya Orang yang telah diberkati, sudah diberi berkat leh Alllah Azza Wa Jalla. Bagaimana kita tahu orang itu diberkati atau gag? ya kan??? Itu termasuk hal ghaib. Allah Azza Wa Jalla dalam firman-Nya yang agung :

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelei daun-pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Makhfudz)” (QS. al-An’am: 59)

subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Katakanlah! (Hai Muhammad) Tiada seorang pun baik di langit maupun di bumi yang mengetahui hal-hal yang ghaib kecuali Allah, dan mereka tidak mengetahui kapan mereka dibangkitkan” (QS.An-Naml: 65)


Dan firman-Nya, artinya,
“Katakanlah! (Hai Muhammad), “Aku tidak mengatakan kepada kalian bahwa perbendaharaan (rahasia) Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib, dan tidaklah aku mengatakan kepada kalian bahwa aku ini malaikat, aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku” (QS.Al-An’am:50)

Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“(Dia adalah Rabb) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang hal ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya”. (QS. Al-Jinn: 26-27)

"Nah itu bener ki, biar diberkati maksudnya" gini ucapan seseorang. Kalo mang maksudnya semoga Allah Azza Wa Jallah memberkati, bukan Almarhum tetapi "Rahimahullah" yang artinya Semoga Alah Azza Wa Jalla memberkati. Kalo orangnya masih hidup "Hafidzahulloh".

Jumat, 04 September 2009

Ceramah Yang Membosankan

Bete banged, tarawih yang ceramah orang gag tau agama???
Hasan Al-Banna, Al-Ghazali di sanjung-sanjung sebagai ulama hebat. Hebat apaan??? Hei elo-elo penyanjung UHasan Al-Banna dan antek-anteknya baca ini :

Bahkan saudara dia (yakni Hasan Al-Banna), yaitu Abdurrahman Al-Banna, menguatkan masalah ini sebagaimana di kitabnya “Hasan Al-Banna bi Aqlaami talaamidzatihi wa mu'ashirihi” yang ditulis oleh Jabir Rizq, dalam bab berjudul "Hasan Al-Banna zamiil ash Shibaa wa Rafiq asy Syabab". Di mana Abdurrahman Al-Banna mengatakan di halaman 71-72: "Maka berjalanlah -yakni Hasan Al-Banna- dalam sebuah arak-arakan, sambil mendendangkan nasyid-nasyid pujian kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam ketika hilal bulan Rabi'ul Awwal telah nampak. Kami berjalan dalam sebuah arak-arakan di sore hari pada setiap malam sampai malam 12 Rabi'ul Awwal sambil mendendangkan qasidah-qasidah pujian kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, dan di antara qasidah terkenal yang kami dendangkan di acara yang penuh berkah ini:

"Bershalawat sang Ilah kepada Nur yang telah nampak
bagi alam yang melebihi matahari dan bulan."

Bait yang mulia didendangkan secara koor, sedangkan aku dan saudaraku (yakni Hasan Al-Banna) mendendangkan bersama bait-bait di bawah ini:

"Sang kekasih bersama yang lain telah hadir
Mengampuni semua yang telah lewat dan berlalu
Sungguh-sungguh beliau memutar khamrnya
Hampir-hampir cahayanya menghilangkan pandangan
Wahai Sa'ad, ulangilah bagi kami penyebutan kekasih ini.
Benar-benar mengacaukan pendengaran kami wahai penyanyi.
Sungguh beliau tidak menyusun larangan yang miring pakaiannya
Tidak diragukan lagi bahwa kekasih kaum telah hadir."

Tahukah kamu siapakah Al-Habib (kekasih) yang mereka maksudkan telah hadir di tengah-tengah mereka? Dan mengampuni dosa-dosa mereka? Tidak lain maksud mereka
adalah Nabi shalallahu 'alaihi wasallam! Laa haula wala quwwata illa billah.

Nie lagi Tilmisani, sama seperguruan ma Hasan Al-Banna.
bukunya Dzikrayaat la Mudzakkiraat dimana dia berkata pada halaman 10 ketika menceritakan sejarah masa mudanya, "Aku belajar dansa ala Perancis di aulanya Imaduddin, dan sekali belajar tarian membayar 3 junaih 9), maka aku pelajari Dinset Foks Troot, Syar Liston dan Tanjo, juga aku belajar bermain gitar.

Dan perkataannya pada halaman 100 dari buku yang sama dalam judul “Keajaiban di penjara Qanaa”, "Dan terjadilah satu peristiwa antara kau dengan dia 11) tentang Ummu Kultsum 12), yang dia berkeinginan untuk menyenangkanku, maka dia pun tahu kalau salah satu dari lagu-lagunya Ummu Kultsum yang memikat perhatianku dan aku senang untuk mendengarkannya. Dan aku pun beranjak ke tempat tidurku di rumah sakit penjara, ketika itu dia ada di situ juga (rumah sakit). Ketika aku sedang terlelap tidur, seakan-akan aku mendengar lagu ini dari Ummu Kultsum, maka aku pun pelan-pelan mencari kejelasan asal suara itu. Tiba-tiba aku melihat radio transistor ada di dekat pipi sampingku, dan Ummu Kultsum sedang mendendangkan lagu ini."

Dan perkataannya juga pada halaman 16 dalam judul 'Shalaitu fi as-Sinema' dari buku ini juga, "Bahwasanya ketika aku bekerja sebagai pembela (di dalam pengadilan), aku singgah pada hari Jum'ah untuk nonton film-film di gedung film, segera aku bergegas mengambil kesempatan untuk istirahat al-Intrakaat untuk menunaikan shalat Zhuhur dan Ashar dengan dijama' dan diqashar di salah satu pojok gedung film di mana saat itu aku berada."

Al-Ghazali ngartiin Allah Azza Wa Jalla ber'istiwa sama saja dengan ada dimana-mana???? GILA, masa Allah Azza Wa Jalla ada di tempat (maaf) yang kotor??? Ber'istiwa itu adalah bersemayam di langit ketujuh.

Nie antek-anteknya :
1. Al Hallaj berkata:

“Maha suci Dia yang telah menampakkan sifat naasuut (insaniyah)-Nya lalu muncullah kami sebagai laahuut (ilahiyah)-Nya
Kemudian Dia menampakkan diri kepada makhluk-Nya dalam wujud orang yang makan dan minum
Sehingga makhluk-Nya dapat melihat-Nya dengan jelas seperti pandangan mata dengan pandangan mata”
(Ath Thawaasin hal. 129)


“Aku adalah Engkau (Allah) tanpa adanya keraguan lagi
Maha suci Engkau Maha suci aku Mengesakan Engkau berarti mengesakan aku
Kemaksiatan kepada-MU adalah kemaksiatan kepadaku
Marah-Mu adalah marahku Pengampunan-Mu adalah pengampunanku “

(Diwanul Hallaj hal. 82)


“Kami adalah dua ruh yang menitis jadi satu
Jika engkau melihatku berarti engkau melihat-Nya
Dan jika engkau melihat-Nya berarti yang engkau lihat adalah kami”
(Ath Thawaasin hal. 34)

2. Ibnu Faridh berkata dalam syairnya:

Tidak ada shalat kecuali hanya untukku
Dan shalatku dalam setiap raka’at bukanlah untuk selainku. (Tanbih Al Ghabi fi Takfir Ibnu Arabi hal. 64)

3. Abu Yazid Al Busthami berkata:
”Paling sempurnanya sifat seseorang yang telah mencapai derajat ma’rifat adalah adanya sifat-sifat Allah pada dirinya. (Demikian pula) sifat ketuhanan ada pada dirinya.” (An Nuur Min Kalimati Abi Thaifut hal. 106 karya Abul Fadhl Al Falaki)
Maka diapun mengungkapkan keheranannya dengan berujar: “Aku heran kepada orang-orang yang mengaku mengenal Allah, bagaimana mereka bisa beribadah kepada-Nya?!

Lebih daripada itu, dia menuturkan pula akidah ini kepada orang lain tatkala seseorang datang dan mengetuk rumahnya. Dia bertanya: “Siapa yang engkau cari? Orang itu menjawab: “Abu Yazid.” Diapun berkata: “Pergi! Tidaklah yang ada di rumah ini kecuali Allah.” (An Nuur hal. 84)
Pada hal. 110 dia pernah ditanya tentang perihal tasawuf maka dia menjawab: “Sifat Allah telah dimiliki oleh seorang hamba”.

Akidah Manunggaling Kawula Gusti membawa kaum sufi kepada keyakinan yang lebih rusak yaitu wihdatul wujud. Berarti tidak ada wujud kecuali Allah itu sendiri, tidak ada dzat lain yang tampak dan kelihatan ini selain dzat yang satu, yaitu dzat Allah.

Ibnu Arabi berkata:

Tuhan itu memang benar ada dan hamba itu juga benar ada
Wahai kalau demikian siapa yang di bebani syariat?
Bila engkau katakan yang ada ini adalah hamba, maka hamba itu mati
Atau (bila) engkau katakan yang ada ini adalah Tuhan lalu mana mungkin Dia dibebani syariat?
(Fushulul Hikam hal. 90)

Penyair sufi bernama Muhammad Baharuddin Al Baithar berkata: “Anjing dan babi tidak lain adalah Tuhan kami Allah itu hanyalah pendeta yang ada di gereja” (Suufiyat hal. 27)

Makanya lihat dulu profilnya, jangan langsung nyanjung mereka ulama-ulama hebat. Kembalikan pada Qur'an dan Sunnah Rasululloh Shollallohu 'Alaihi Wassalam disertai penjelasan dari para ulama Syalaf.

Jumat, 28 Agustus 2009

Demokrasi

Wah sistem ini menurut gw gag bagus. Pemujanya sering berkoar-koar dengan istilah "vox populi vox dei" yang artinya suara rakyat adalah suara Tuhan. Gimana bisa? Kalo segerombolan rakyatnya orang gag bener, apakah suaranya juga bener? Jelas gag bener. Banyak banged kita lihat negara dengan sistem ini para pejabatnya pada gag bener. Jelas ajah lha, orang bodoh juga bisa jadi pemimpin, asalkan pinter ngrayu rakyat buwad pilih dia atau kerennya money politic.
Gagasan atau ide hebat tak berguna, ide ngaco dan ancur bisa sangat berguna kalo emang rakyat yang pilih. Nah pertanyaannya gimana kualitas para pemilih? Apakah mereka bagus? Berpendidikan? Seharusnya para pemilih jangan dilihat dari umur, tapi dari pendidikan. Kalo perlu adakan juga penyeleksian untuk jadi pemilih, seberapa jauh kualitas ilmu pengetahuan yang dia miliki. Jadi pemilih emang tau mana yang pantes dan cocok untuk jadi pemimpin. Jadi nantinya para pemimpin juga bukan dari golongan orang2 bodoh. Gw heran kenapa di negera gw kok pendidikan kayaknya susah amat? Apa emang buwad nglancarin calon pemimpin bodoh agar gampang membodohi rakyatnya untuk memilih dia yah? Seenggak-engkanya ini perbaikan untuk sistem Demokrasi. Kalo paling bagus jelas pemerintahan Rasulullah Sollalohu 'Alaihi Wassalam, Beliau Sollalohu 'Alaihi Wassalam langsung menunjuk orang yang yang memang mampu untuk memimpin.

Klik Download untuk mendengarkan penjelasan Demokrasi

PNS

Nah ini yang gw gag demen neh, mang sie gag semua PNS gag bener. Tapi kebanyakan gag bener, kasihan pan jadinya yang emang berdedikasi kerja bener jadi ikutan kebawa-bawa. Lo aturan nyadar, duit buwad gaji lo itu dari rakyat. Makanya gw sebel banged liat PNS yang jam 9 pagi belanja di pasar, pake baju dines. Mobil/Motor yang dikasih itu untuk keperluan lo dan perusahaan. Jadi kalo mo piknik yah pake bus kek, grobak atau apa yang bukan punya perusahaan.
Parah lagi minta naik gaji, buwat apa? Mang kerjaan lo apaan di kantor? Perusahaan yang bayar uang pensiun lo tuh dah mo bangkrut. Anggaran ngambil darimana kalo bukan dari duit rakyat?
Tolong lah, kerja yang bener. Lo itu dibayar ma kami, jangan seenaknya. Dana yang buwat masyarakat yah salurkan 100% untuk masyarakat. Inget yah, satu orang ajah merasa terzalimi dan lom memaafkan, lo tertahan masuk sorga.

Baca nie, laksanakan dengan baik.

Surat Edaran Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara

Sejak menteri Pemberdayaan Aparatur Negara mengeluarkan Surat Edaran Nomor: SE/28/M.PAN/10/2004 Tanggal 10 Oktober 2004 tentang Penataan Pegawai Negeri Sipil (PNS), setiap instansi baik pusat maupun daerah wajib melaksanakan kegiatan berikut, pertama, melakukan penataan PNS di lingkungan unit kerja mengacu pada Keputusan Men.PAN Nomor: Kep/23.2/M.PAN/2004 Tanggal 16 Februari 2004 tentang Pedoman Penataan Pegawai.

Kedua, setiap instansi wajib melaksanakan analisis jabatan yang mengacu pada Keputusan Men. PANNomor: KEP/61/M.PAN/6/2004 Tanggal 21 Juni 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan.

Ketiga, setiap instansi pemerintah harus melaksanakan analisis beban kerja berdasarkan/ mengacu pada Keputusan Men.PAN Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004 Tanggal 23 Juli 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi PNS.

Tujuan dari penataan tersebut adalah memperbaiki komposisi dan distribusi pegawai, sehingga dapat didayakan secara optimal dalam rangka meningkatkan kinerja pemerintah.

Sasaran yang dicapai antara lain, pertama, terjadinya kesesuaian antara jumlah dan komposisi pegawai dengan kebutuhan masing-masing unit kerja yang telah ditata berdasarkan visi-misi sehingga pegawai mempunyai kejelasan tugas dan tanggung jawab. Kedua, terciptanya kesesuaian antara kompetensi yang dimiliki pegawai dengan syarat jabatan. Ketiga, terdistribusinya pegawai secara proporsional di masing-masing unit kerja sesuai dengan beban kerja masing-masing. Keempat, tersusunnya sistem penggajian yang adil, layak dan mendorong peningkatan kinerja. Dan kelima, terlaksananya sistem penilaian kerja yang obyektif.

Output (keluaran) dari penataan aparatur negara tersebut diharapkan berupa (1) profil jabatan bagi setiap jabatan baik jabatan struktural, jabatan fungsional yang berangka kredit maupun tidak berangka kredit; (2) perkiraan beban kerja untuk individu, jabatan dan unit kerja; dan (3) beban kerja dan profil jabatan bersama-sama digunakan untuk menyusun jumlah kebutuhan pegawai per jabatan dan unit kerja.

Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur

Total PNS berjumlah sekitar 3.780.365 (Badan Kepegawaian Negara Juni 2007). Jumlah tersebut belum dapat memberikan informasi bahwa jumlah PNS secara nasional sudah berkecukupan, berkekurangan atau berkelebihan.

Menurut salah seorang Deputi bidang SDM aparatur kementerian pendayagunaan aparatur negara pada rapat koordinasi di Medan, 31 Oktober s.d. 1 November 2007 lalu, distribusi PNS belum sesuai dengan distribusi tugas pemerintah pusat/ provinsi/ kabupaten/ kota. Di tingkat pusat PNS berjumlah 876.537 (23,18%). Di tingkat daerah provinsi 289.680 (7,6%) dan PNS di tingkat daerah kabupaten/ kota 2.614.148 (69,15 %). Daerah-daerah di luar pulau Jawa terjadi kekurangan pegawai (guru, dokter dan tenaga medis).

Dari data komposisi, PNS berpendidikan SLTA ke bawah ada sekitar 41,6%. PNS berpendidikan Diploma I s.d. Diploma III/ Sarjana Muda ada sekitar 25 %. Selanjutnya hanya 31,9 % PNS yang berpendidikan Diploma IV/ S1 s.d. S3.

Rental

Ini adalah uneg2 gw tentang sebuah Rental "M" di Jogja, tepatnya Condong Catur. Gag tau atas dasar apa memberakukan denda yang sangat gila. Kenapa gw kata gila? Karena mang gag waras!
Coba jah bayangin per hari telat Rp. 1.000,- kalo yang baru2 neh per keping nya malahan Rp. 1.000,-. Gila pan? Oke lah gw terima kalo mang peraturannya kayak geto, tapi yah mikir dulu dah kasih pelayanan terbaik lom buwat konsumen? CD/DVD yang disewakan pada bener gag? Gw ajah pernah bolak-balik nuker, gila pan? Pelayanan gag beres kug nuntut denda gede2?

  • Pernah juga suatu hari gw pinjem game, begitu balik langsung gw diinstall dah, bisa cuman gag da Cracknya so gag bisa dimainin pan? Langsung jah gw balik ke Rental "M". Dateng dah gw ke Rental "M" itu, gw tanya kok gag bisa dijalanin? Dibawa game nya buwad dicoba, bukan ma gw pan game nya? Ternyata gw dapet laporan gag bisa, yuwdha gw balikin ajah niatnya mo tuker, eh malahan kena denda gara2 telat? Lha???? yang bawa game nya mpe telat mang siape ya?
  • Kasus lagi gw pinjem OS Windows, di tengah peng-install-an da file yang ilang geto. Tulisannya mah Bootable, tau dia ngarti gag apa itu Bootable? Gondog pan bolak-balik, mang dikira motor gw pake aer pah bahan bakarnya? Gw bawa ajah laptop, install disono. Jadi kalo da yang error tinggal ganti CD nya. Ternyata gag da yang jadi? Karena gw kasihan ma yang jaga, yaudah lah gw relain ajah. Dah memelas geto mukanya.
  • Temen gw pinjem film, pas di play gag da apa2nya. Gila dikasih pinjem CD Blank???
  • Jam kerja para pegawainya gag da istirahat.
  • Dikasih tau malah ngeyel? Malahan bilang "Satu konsumen ini yang ilang, masih banyak konsumen lain". Stress taw gimana? Satu konsumen memang, tapi dia punya mulut Coy. Bisa berkoar-koar ma yang lain. Nah iyah kalo cuman koar2, kalo dimasukin surat pembaca? Mampus ajah lo. Carefour jah pernah bangkrut gara2 satu konsumennya gag puas? Aturan nyadar, lo laku karna mang gag ada Rental laen. Kita tuh terpaksa minjem di tempet lo.
  • Gag menerima calon pegawe yang pernah kerja di rental lain, alesannya sepele "Ntar dia banding-bandingin rental ini dengan rental tempat dia kerja". Kalo mang lo ngrasa dah bagus kinerjanya, ngapaen takut dibandingin? Toh malahan lo dapet mata2 gratis, bisa tahu gimana sistem kerja rental tempat dia kerja, lo bisa perbagus sistem elo.
  • Gag profesional. Jelas banged karena mang tiap bulan pasti ada jah pegawe yang keluar dan masuk. Kayak liriknya Letto "Kau datang dan pergi... oh begitu saja".
  • Jam buka dan tutup yang gag jelas.
  • Gag da pengecekan CD/DVD yang rusak, walopun nih dah da yang komplain, tetep ajah dipajang. Ini bukti gag profesional. Sebenernya lo yang nglayani konsumen, pa konsumen yang nglayani elo?
  • Denda kehilangan Rp. 20.000,- ??? Mending gw beli Original sekalian kaleeeee.