Rabu, 26 Agustus 2009
Bid'ah di sekitar kita
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pada kesempatan kali ini, ana akan menjelaskan pada ente semua bid'ah-bid'ah yang terjadi pada lingkungan kita. Bid'ah adalah pengada-adaan perkara baru dalam agama yang mana Rasulullah Sollalohu 'Alaihi Wassalam tidak pernah mencontohkannya. Beberapa bahkan banyak orang mengatakan boleh tanpa dasar! Ini sangatlah berbahaya, karena Syaiton lebih suka kepada ahli Bid'ah ketimbang ahli maksiat. Kenapa demikian? Karena ahli maksiat menyadari kalo perbuatan yang mereka lakukan adalah dosa, dan suatu saat akan bertobat. Berbeda dengan ahli Bid'ah, mereka menganggap apa yang mereka kerjakan adalah hal yang benar, untuk mendekatkan diri kepada Allah Azza Wa Jalla. Mereka bahkan menyebutnya ibadah. Tahukan antum semua apa itu ibadah??? Ibadah adalah apa-apa, baik perbuatan ataupun perkataan yang Allah Azza Wa Jalla ridhai dan cintai. Darimana kita tahu perbuatan kita diridhai??? Dari mencontoh Nabi Muhammad Sollalohu 'Alaihi Wassalam.
Firman Allah SWT,
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al-Ahzab: 21).
Mengikuti apa yang dibawa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan bukti kecintaan kepada Allah Subhaanahu Wata'ala.
Firman-Nya,
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
“Katakanlah, “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. (Ali Imran: 31).
Al-Qur’anul Karim telah mengancam orang-orang yang menyelisihi perintahnya dan menjanjikan baginya musibah dan adzab yang pedih.
Firman-Nya,
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahnya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih.” (An-Nur: 63).
Kebanyakan guru-guru mereka meracuni dengan kata memecah belah umat. Ketika ada orang yang bertanya-tanya "mana dalilnya" mereka katakan memecah belah umat. Mereka itu orang-orang Jahil, tidak tahu agama islam seutuhnya. Penafsiran menurut pikiran dan bahkan sampai di logika-kan, tak lain demi mengumpulkan massa yang banyak.
Firman Allah Azza Wa Jalla “Seandainya kalian mengikuti kebanyakan orang di muka bumi, sungguh mereka akan menyesatkan kalian dari jalan Allah (Qs:al An’aam:116).
Dari perkataan mereka saja sudah aneh, ingin menyatukan umat islam? Nabi Sollalohu 'Alaihi Wassalam dalam sabdanya
Artinya :
"Dari Abu Hurairah ia berkata : "Telah bersabda Rasulullah SAW. Kaum
Yahudi telah terpecah menjadi 71 (tujuh puluh satu) golongan atau 72
(tujuh puluh dua) golongan dan Kaum Nashrani telah terpecah menjadi 71
(tujuh puluh satu) golongan atau 72 (tujuh puluh dua) golongan dan
ummatku akan terpecah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan".
‘Amir bin Said dari bapaknya berkata bahwa : “Satu hari Rasulullah Saw telah datang dari daerah berbukit.
Ketika Rasulullah SAW sampai di masjid Bani Mu’awiyah lalu beliau masuk ke dalam masjid dan menunaikan sholat dua rakaat. Maka kami pun turut sholat bersama dengan Rasulullah SAW.
Kemudian Rasulullah SAW berdoa dengan doa yang agak panjang kepada Allah SWT :
Setelah selesai beliau berdoa maka Rasulullah SAW pun berpaling kepada kami lalu bersabda: “Aku telah memohon kepada Allah SWT tiga perkara, dalam tiga perkara itu hanya memperkenankan dua perkara saja dan satu lagi Dia ditolak”.
- Aku telah memohon kepada Allah SWT supaya tidak membinasakan umatku dengan musim susah yang berpanjangan. Permohonanku ini dikabulkan oleh Allah SWT.
- Aku telah memohon kepada Allah SWT supaya umatku ini jangan dibinasakan dengan bencana tenggelam (seperti banjir besar yang telah melanda umat Nabi Nuh s.a). Permohonanku ini dikabulkan oleh Allah SWT.
- Aku telah memohon kepada Allah SWT supaya umatku tidak dibinasakan karena perselisihan sesama mereka (peperangan, perselisihan antara sesama muslim). Tetapi permohonanku yang tidak dikabulkan oleh Allah SWT. (telah ditolak).
Mari kita bahas Bid'ah yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
- Pernahkan antum sholat shubuh berjamaah di masjid dan menjumpai adanya pembacaan Qunut? Qunut memang ada, pembahasannya ada pada bab Qunut ana sendirikan karena dalam bab kali ini hanya membahas Bid'ah-Bid'ah nya. Adapun pembahasan mengenai materi pada sesi khusus. Qunut memang boleh, bahkan Nabi Sollalohu 'Alaihi Wassalam pernah melakukannya. Tapi yang jadi masalah ketika Qunut dikhususkan hanya pada waktu shalat Shubuh, ini sama sekali tidak ada dalil nya. Qunut boleh dilaksanakan pada shalat rawatib yang lain. Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah Sollalohu 'Alaihi Wassalam. Jadi sekarang apakah antum lebih percaya guru-guru antum ketimbang Rasulullah Sollalohu 'Alaihi Wassalam? Jika antum umat Beliau Sollalohu 'Alaihi Wassalam, maka ikutilah sunnahnya.
- Pernahkan antum mendengar puji-pujian sebelum dilaksanakannya sholat? Itu termasuk Bid'ah. Karena Nabi Sollalohu 'Alaihi Wassalam bersabda "Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia menjadi satu dari mereka." (Musnad Ibnu Hambal, Sunan Abi Da'ud). Bukankah bernyanyi-nyanyi merupakan kebiasaan kaum Nasrani ketika beribadah? Tanyakan pada yang melakukan, apakah dasar melakukan hal tersebut? Jika berbicara agama islam tidak berdasarkan dalil maka tinggalkanlah.
- Dzikir berjama'ah atau doa bersama dan semacamnya. Dzikir memang di syariatkan, tetapi tidak seperti kebanyakan sekarang ini. Dengan satu orang yang memegang komando dan yang lainnya mengikuti. Antum bisa membacanya di sesi Bid'ahnya Dzikir Berjamaah. Mereka berdasar Hadits ini “Suatu kaum tidak duduk bersama-sama berdzikir kepada Allahu Ta’ala, melainkan para Malaikat mengelilingi mereka, sedang rahmat meliputi mereka, dan ketenangan turun atas mereka. Dan Allah menyebut nama mereka kepada siapa saja yang ada di sisi-Nya.” Tetapi memakan mentah-mentah, menafsirkannya dengan pikiran mereka bukan berasal dari pemikiran para ulama salaf. Yang dimaksud adalah berkumpul untuk berdzikir, tetapi sendiri-sendiri tidak dengan dikomandoi oleh satu orang dengan suara lantang dan yang lain mengikutinya.
- Penambahan-penambahan yang tidak perlu dalam ayat suci al-qur'an. Pernah ana mendapati suatu kaum yang menambahi surat Al-Fatiihah di akhir sebelum mengucapkan Amiin. Kalo tidak salah tambahannya seperti ini "Rabbi firli walil mu'miniina" baru dilanjutkan dengan Amiin.
- Perayaan-perayaan seperti Isra' Mi'raj, Maulud Nabi, Agustusan dan sebagainya. Penjelasanny ada di sesi khusus bisa antum baca dalam Blog ana. Perayaan islam cuma 3, Iedul Jum'at, Iedul Fitri dan Iedul Adha.
- Pelafalan "Usolli...". Silahkan baca penjelasannya dalam bab pelafalan niat di Blog ana.
No Response to "Bid'ah di sekitar kita"
Leave A Reply